(konten pada chapter ini mengandung muatan dewasa, umpatan kasar, dan perkelahian. Dibutuhkan kebijakan pembaca dalam hal ini)
Arvita hampir tidak percaya dengan apa yang ia dengar, ketika nama Armand disebut oleh pria yang memiliki tato banyak tersebut.
"Apa? Enggak mungkin, pasti lo salah orang kan! Bos Armand gak mungkin nyuruh kalian datang untuk berbuat onar begini." Ucap Arvita lantang.
"Pita... kenapa si Maman jadi jahat begitu? Apa jangan-jangan gara-gara babeh pernah mukul dia waktu di rumah sakit? Jadi... sekarang dia mau balas dendam sama babeh?" Tanya Rojali, dan ia sendiri mulai geram.
"Tapi..." Arvita merasa tidak yakin, tapi... ia berpikir mungkin saja memang benar Armand yang mengutus orang-orang tersebut. "Jangan main fitnah sembarangan ya!! Beneran kalau kalian itu adalah utusan Bos Armand?" Tunjuk Arvita geram.
