Masih terus menyorot tajam pada pria yang selama ini Arvita cari, dan sudah membuat keresahan baik pada diri Arvita dan juga kedua temannya.
"Deden! Kamu yang namanya Deden kan!" Ucap Arvita lantang. Armand yang berada di belakang tubuh Arvita, ingin sekali membantu. Tapi sayangnya tubuh Arvita terlalu mendominasi, dan ia sedang mencari celah agar bisa menyelinap, tidak mungkin juga Armand harus mendorong Arvita.
"Mau apa kalian berdua datang?" Tanya Deden, dan salah satu bahunya sudah ia tempelkan pada sisi pintu.
"Buka dulu pintunya, kami ingin berbicara dengan kamu Deden." Armand menimpali. "Arvita, lepaskan saja. Biar nanti saya dobrak pintu kamarnya." Armand berusaha bersikap layaknya seorang pahlawan.
"Ergghh.... Enggak usah Pak. Saya bisa sendiri kok. Errgghhhh....." Dengan sekuat tenaga Arvita mendorong pintu, yang masih ditahan kuat oleh Deden.
Dan akhirnya....
BRAGGG....!!!!
