Arvita akhinya memutuskan untuk melangkahkan kaki keluar dari gerbang rumah, jelas sekali sosok tersebut terlihat sedang memandangi dirinya dari kejauhan.
"Halouwww.... Siapa? Kamu siapa, ngapain dari tadi berdiri disitu?" Tanya Arvita lantang, tapi langkah kakinya belum ia percepat. Masih melambat, dengan sikap waspada dan penuh dengan kehati-hatian.
"Ini orang aneh banget sih? Wah... jangan-jangan maling lagi. Sial tangan kiri gue masih belum sembuh banget lagi." Batin Arvita dan terus mengamati sosok tersebut dari kejauahan.
Tidak ada yang bisa Arvita lihat dengan jelas, selain gambaran tinggi dari sosok tersebut. Dia tidak bisa menebak apakah sosok tersebut pria atau wanita? Bahkan karena langit sore yang sudah gelap, membuat wajahnya tidak bisa Arvita lihat.
Tangan kanan Arvita sudah ia kepal dengan kuat, ia sudah bersiap-siap jika harus melakukan perlawanan. Masih merasakan curiga, dan yakin kalau sosok tersebut orang yang pasti berniat jahat.
