Akhirnya Arvita memberanikan diri menatap sepasang mata Armand yang berwarna cokelat dan indah itu. Ia meletakkan kembali handuk pada baskom air es, memerasnya dan ia tempelkan kembali pada pipi Armand.
"Jika mengenai hal itu, menurut saya... Saya tidak berhak untuk bertanya pada Pak Armand. Setiap pasangan pasti memiliki masalahnya masing-masing, dan tidak mungkin saya menanyakan masalah Pak Armand dengan Bu Angelina." Jelas Arvita, sambil menepuk pipi Armand perlahan.
"Itu sangat tidak sopan, dan terlalu ikut campur menurut saya." Lanjut Arvita, dan kembali ia menatap lurus pada sepasang mata cokelat itu.
"Sepertinya pipi Pak Armand, sudah lebih baik. Kalau begitu saya kembali bekerja ya pak." Ucap Arvita beranjak bangun, dan merasa situasinya menjadi sedikit aneh.
