Tara berjalan menuju kamar mandi. Setelah selesai berbicara dengan Xin er dan meluapkan segala kekesalannya kepada pelayannya itu. Tidak ada yang bisa lepas dari pembalasan Tara, sekalipun itu hanya seorang pelayan saja.
Xin er membawa barang-barang milik Tara yang sudah tertata rapi di dalam koper ke dalam mobil keluarga Jiang. Meskipun ia tahu, kalau ucapan nona Mudanya itu bukanlah isapan jempol belaka dan pasti akan benar-benar dilakukannya suatu saat nanti. Tetapi hal itu tidak membuat pelayan muda ini menjadi takut. Bagi Xin er sekarang nona mudanya itu hanyalah seperti singa betina yang sudah kehilangan taringnya. Singa itu hanya bisa mengaum tetapi tidak bisa menggigit. Ia tidak perlu memusingkan hal itu sekarang. Kenyataannya, kapan nona mudanya itu bisa kembali atau tidak, juga belum jelas. Lagi pula ia juga sebagai pelayan sudah biasa di caci maki dan terkadang dipukul oleh nona mudanya itu, jika nona mudanya sedang marah.