Kata-kata yohan mulai kasar dan tidak terkendali kepada orang-orang disekitarnya.
"Maaf, presdir. Kita sedang terjebak macet saat ini." Kata sopir Perusahaan itu yang sampai bergidik mendengar perkataan sang presdir yang sangat menakutkan. Di tambah lagi ekspresi wajah sang presdir yang seolah seperti malaikat maut yang siap mencabut nyawa orang-orang ada di depannya.
"Sial!" Yohan segera turun dari mobil dan berlari seperti orang bodoh mencari kendaraan yang sekitarnya bisa membuatnya cepat sampai di hutan di luar kota itu, diikuti oleh asisten Steve yang juga berlari di belakang sang presdir dan mengikutinya kemanapun langkah kaki bos besarnya itu.
Tanpa banyak bicara bicara yohan mengambil alih sepeda motor milik seorang pengendara di jalan itu. Sepertinya kendaraan itu cukup kecil dan gesit untuk bisa meliuk-liuk di tengah kemacetan jalan raya saat ini.
Yohan mendekati pemilik motor itu dan mulai berfikir untuk mengambilnya dan memakainya.