Yohan memandang tajam kearah mamanya. ia sedikit kecewa. mengapa mamanya begitu tidak sabaran. bukankah tes itu bisa dilakukan nanti. Tiara baru saja sadar, sudah di kejutkan lagi oleh mamanya.
"Mama!...dapatkah kau sabar sedikit, tunggu istriku sedikit stabil" Yohan memandang Tiara dengan senyuman di bibirnya.
Yohan mendekatkan bibirnya ke telinga sang istri dan berbisik" Sayang...tenanglah aku selalu bersamamu" kata Yohan.
Tiara tersenyum, hatinya sedikit terhibur mendengar ucapan suaminya. tetapi masih saja ada hal yang mengganjal di hatinya. iya takut jika hasilnya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.
"Baiklah, terimakasih" Tiara berusaha untuk tenang, meskipun di dalam hatinya merasa sedikit ragu.
Beberapa saat kemudian datanglah seorang suster masuk ke dalam ruangan. "Nyonya Yohan, silakan ikut dengan kami" suster itu mendorong sebuah kursi roda mendekat ke tempat tidur pasien akan membantu Tiara berdiri.