Setelah satu jam perjalanan menuju gudang di luar kota. Sekarang Yohan dan asisten steve telah sampai di tempat yang sepi dan jauh dari keramaian itu. Maklum saja, itu hanya sebuah gudang tua yang lama tidak terpakai dan jarang sekali di kunjungi oleh orang lain.
Baru menginjakkan kakinya di depan gudang itu saja. Suasana dingin sudah mulai menyeruak, bukan karena di tempat itu sedang musim dingin, atau baru saja hujan. Tetapi ekspresi wajah sang presdir yang sedang tadi tidak tersenyum sama sekali dan terlihat menyeramkan, membuat suasana tempat itu yang seharusnya panas dan Pengap. Menjadi dingin dan membeku seperti es.
"Presdir, kita sudah sampai." Kata asisten steve yang tengah berdiri di depan sebuah ruangan gelap dan pengap di bawah tanah. Di tempat inilah Jonatan berada saat ini.
"Buka, pintunya." Perintah sang presdir.
Ceklakk.....
Krieeetttt.... ngiring...