Chereads / KATA KITA / Chapter 2 - SESAK ENGGAN BERANJAK

Chapter 2 - SESAK ENGGAN BERANJAK

Sekali lagi, Aku mencoba menarik diri, mencoba membuka mata atas apa yang telah terjadi.

Aku tidak pernah benar-benar bisa membawa diriku pergi, meski sesak di benak bertubi-tubi.

Kala sepi, Aku mencoba membuka lagi apa yang bisa membuat diriku setidaknya menyadari, bahwa dirimu tidak pernah benar menemani.

Aku tak bisa. Berkali-kali aku mengulangnya. Hasilnya sama, kau tetap ada, di tempat yang sama, relung jiwa.

Jangan lagi, pintaku. Nyatanya aku tetap menunggumu. Melawan kesakitan yang menggerutu. Berharap waktu berpihak kepadaku. Kurang keliru apa lagi diriku, mengulang rasa yang semu.

Jika kau tahu, aku sebaik-baik penunggu, yang entah kapan hadirmu. Kau bagai candu, aku terlanjur mengadu.

Sudah menjadi kebiasaanku, memastikan kamu ada, meski dengan orang diluar sana.

Sudah menjadi kebiasaanku, mencari tahu kabarmu, agar tenang menyertaiku,sesederhana itu.

Mulailah pagi dengan secangkir kopi

Tanpa gula, juga tanpa roti

Agar kau tidak kaget dengan kehidupan yang teramat sepi.**