Happy reading.
****
Mereka masih berpelukan dengan napas yang mulai teratur dan keringat yang bercampur. Tetapi Tak lama kemudian Alex turun dari tubuh Sandra tak ingin menindihnya lama-lama takut menyakiti bayi yang dikandungnya.
Alex lalu menuju kamar mandi meninggalkan Sandra yang tertidur setelah percintaan hebat mereka. Tetapi saat keluar dari kamar mandi didapatinya Sandra yang duduk di pinggir ranjang dengan wajah cemberut.
Oh good istrinya terlihat sangat menggiurkan dengan tubuh dililit selimut, rambut acak-acakan dan bibir bengkak membuatnya seketika keras lagi.
"Sayang ...." Alex mendekati Sandra hanya menggunakan handuk.
"Kan aku udah bilang jangan mandi bau keringatnya jadi hilang kan!"
Alex mengangkat alisnya heran lalu tersenyum. "Sayang ... aku kan gerah banget. Lagian ntar kan bisa buat keringat lagi ama kamu."
"Beneran ya ntar keringetan lagi ya?"
"Iya Sayang sekarang pake baju gih kita cari makan malam."
Sandra menurut lalu membersihkan diri dan memakai kaus santai mengikuti Alex keluar dari kamar.
Baru beberapa langkah terdengar suara-suara orang sedang bersenda gurau. Ternyata ada tamu terlihat di sana Tasya yang duduk sendiri dengan tampang super jutek memelototi dua cowok di depannya. Tetapi tunggu dulu di tengah-tengah dua cowok itu ada seorang cewek. Sandra tak langsung bisa melihat cewek itu karena mereka duduk membelakanginya.
"Oh ada tamu rupanya?" kata Sandra santai Ke empat orang yang sedang ngobrol langsung menengok begitu mendengar suaranya.
Namun begitu melihat cewek itu otomatis wajah Sandra langsung merah padam.
"Kamu ... ngapain di sini?" Sandra menunjuk cewek diantara Joe dan David, sedang cewek yang ditunjuk langsung berdiri dan bersembunyi di belakang Joe.
"Eh ... Kakak Ipar udah kenal Akira?" kata Joe heran.
"Oh jadi kamu Joe yang ngajak ni kura-kura tinja kemari?"
"Kura-kura tinja?"David mengulang perkataan adiknya.
Sedang Tasya udah tertawa cekikikan mendengar istilah itu.
"Iya kura-kura tinja, kenapa? Mau protes?" Alex hanya berdiri pasrah dan berusaha menenangkan istrinya dengan merangkul bahunya lalu Alex mengisyaratkan Joe untuk membawa pergi Akira.
"Aku heran deh kok Alex bisa nikah ama cewek bar-bar sih?" kata Akira takut-takut.
"Emang kenapa kalau Alex nikah ama cewek bar-bar, emang dia cintanya ama gue lo mau apa?
Mau kegatelan lagi? Mau ngerayu-rayu Alex lagi? Sorry aja ya Alex udah bosen ama barang bekas pakai kayak lo!"
David cengo karena baru kali ini melihat adiknya yang polos dan terlihat lemah lembut ternyata brutal.
"Apa lo bilang? Bekas pakai trus Alex itu apa dia juga bekas pakai gue lo mau apa?" jawab Akira merasa tersinggung.
"Akira ...." Alex menggeram marah
"Oh ... berani lo ngatain suami gue, belum kapok yang kemaren apa perlu gua tonjok ampe planet Mars?" Sandra mulai berusaha mendekati Akira tapi dicegah Alex.
Sedang Akira yang tau dia sudah mancing singa tidur langsung menggeret Joe pergi, cukup sekali dia dicakar dan dijambak jangan sampai terjadi lagi bisa hancur wajah mulusnya. Biarlah Alex tersayangnya pergi toh masih banyak cowok yang mau dengannya. Yang penting sekarang dia selamat dulu.
"Bagus pergi aja loe jangan sampai muncul lagi kalau gak gue sianida juga loe!" Sandra masih mencak-mencak setelah Akira sudah keluar dari apartemen itu.
"Udah Sayang jangan marah-marah mulu ntar kamu capek!" Alex memeluk Sandra dan mengelus-elus. punggungnya menenangkan
"Kamu mau belain dia?"
"Nggak Sayang kamu tenang aja aku bakal pastiin dia gak akan muncul di hadapan kita lagi. Kalau perlu aku akan bikin dia gak bakal balik ke Indonesia lagi."
"Beneran?"
"Hm ...."
"Ya udah pulang yuk!"
"Pulang ke rumah kita Sayang?" Alex memastikan.
"He em aku gak mau tinggal di sini lagi. Tempat ini udah terkontaminasi si kura-kura itu, baunya udah menyebar ke mana-mana." Sandra menutup hidungnya seolah-olah baunya memang tak menyenangkan.
Alex langsung menggandeng Sandra keluar apartemen dengan bahagia. Gimana tidak, sudah seminggu dia bujuk istrinya pulang tapi tak berhasil sedang sekarang tanpa diminta istrinya minta pulang sendiri.
Sekarang dia tau kalau suatu saat istrinya gak mau pulang lagi tinggal datengin Akira aja pasti beres batin Alex makin tersenyum.
Setelah Joe pergi mengantar Akira dan Alex pulang dengan Sandra. Sekarang di apartemen tinggal Tasya dan David.
Begitu adiknya pergi David langsung mengeluarkan senyum smirk-nya dan mulai mendekati Tasya.
Sedang Tasya yang baru menyadari bahwa tinggal mereka berdua di apartemen langsung merasa gugup dan waspada.
Saat baru beranjak pergi tiba-tiba tangannya sudah dipegang David dan ditariknya Tasya hingga duduk di sofa. Lalu David mengurung dengan kedua tangannya. "Mau ke mana sweetheart?" tanya David tersenyum licik.
"Mau ke kamar, aku capek." Tasya menjawab dengan tegas brusaha menghilangkan kegugupan dalam suaranya. Wajah David makin mendekat
"Ma-ma-mau ... apaaa lo?" Tasya makin merebahkan tubuhnya di sofa berusaha menjauhi wajah David yang makin dekat dia tak sadar bahwa posisi itu malah menguntungkan bagi David.
"Menurut loe gue mau apa?" kata David makin senang dan mempersempit jarak di antara mereka.
Wajah David makin dekat dan dekat ....
Duh ... habislah kau Tasya ....
Pulang tinggal nama.
Tasya masih belum bisa berpikir jernih saat bibir David melumat bibirnya semakin dalam. Ciuman David kali ini berbeda. Jika biasanya ciumannya terkesan hati- hati dan penuh rayuan, kali ini ciuman David penuh hasrat dan menggebu-gebu.Tasya ingin memberontak tapi apalah daya, tubuhnya sudah tertindih sepenuhnya oleh David, sedang kedua tangannya sama sekali tidak bisa digerakkan karena cekalan David disetiap sisinya.
Tasya berusaha mengatupkan bibirnya serapat mungkin karena itu satu-satunya cara menolak David.Tapi jangan panggil David playboy tukang tikung kalau dia tidak bisa menaklukkan Tasya tunangan Joseph William Draco. David menjilat sabar bibir manis milik Tasya untuk menghancurkan konsentrasinya, sedang Tasya yang sibuk menolak ciuman David tidak menyadari bahwa salah satu tangannya sudah dilepas dan kini sebelah tangan David tengah merayap menuju tempat besar dan kenyal favoritnya.
"Ahhhhh." Tasya terkesiap saat tiba-tiba merasakan sentuhan di payudaranya. Sejak kapan dadanya telanjang? Tasya bahkan tidak tahu kapan kaosnya tersingkap ke atas dan branya terlepas.
David memanfaatkan kelengahan Tasya yang terkesiap dan langsung memasukkan lidahnya ke mulut Tasya, Dengan cepat dia menghisap dan membelit lidah Tasya hingga Tasya terengah karena kehabisan oksigen. David hanya memberi waktu sedikit untuk Tasya bernafas sebelum melumatnya lagi, lebih dalam, lebih intens dan lebih merangsang.
"Uchhhh." Tasya melenguh nikmat saat jari terampil milik David mulai memainkan putingnya, dia merasa ada yang basah di bawah sana. Tasya juga merasakan tonjolan keras di pahanya.David makin semangat saat tahu Tasya mulai merengek keenakan, tangan Tasya bahkan kini sudah tidak memberontak dan mulai mengelus kepalanya sambil mendesah nikmat. Keringat mulai menetes di dahi David karena menahan kebrutalannya, dia ingin bermain lembut untuk pertama kali dengan Tasya. Karena dia tahu, dengan Tasya dia bukan hanya cuman butuh l kali, tapi berkali-kali untuk memuaskan kebutuhannya. David tidak mau membuat Tasya ketakutan di percintaan pertama mereka, karena itu dia akan membuat Tasya ketagihan dahulu akan sentuhannya, setelah itu dia akan mengajari Tasya bagaimana cara bercinta ala Christian David.
David memainkan dua payudara Tasya yang besar dan kencang. Astagaaa enak banget rasanya, manis, kenyal, dan David ketagihan untuk terus menghisapnya, membuat Tasya menggelinjang di bawahnya.
"Davvv ...." Tasya kali ini tidak bisa menahan desahannya karena David menghisap payudaranya dengan kencang, dia bahkan menggelengkan kepalanya ke kanan dan kekiri karena menahan rasa berdenyut di bagian tubuh bawahnya.
"Lo responsif banget sayang. Gue suka payudara lo, gue suka bibir lo, gue suka leher lo, gue suka semuanya. Lo sempurna sayang," racau David masih sambil menjilat meremas dan memaninkan kedua payudara Tasya.
"Dav... gu-gue... ah...." Tasya terengah saat jari David sudah menyusup ke celana pendeknya dan mencapai kewanitaanya, dia bahkan tak sadar menaikkan pinggulnya saat jari David mulai membelai klitorisnya.Tasya tidak tahan lagi, dia mendesah panjang saat sesuatu meledak dalam dirinya, tubuhnya mengkilat karena keringat, dan nafasnya masih ngos- ngosa. Tapi selebihnya Tasya merasa luar biasa.
David memandangi Tasya saat mencapai organsmenya yang pertama, dengan wajah bersemu merah dan nafas yang tidak beraturan. Dia berkali-kali lipat terlihat makin sexy. Dengan tidak sabar David melepas kaosnya dan kaos Tasya lalu melemparnya sembarangan, dengan cepat dikulumnya bibir manis Tasya dan tangannya meremas yang lain lagi, membuat Tasya yang baru selesai mencapai kenikmatan kini tersentak lagi karena rasa nikmat yang mulai dirasakannya.
"Aaaaaaaa oooo, emmmm jiiii."Suara cempreng nan menggelegar membuat isi apartemen serasa berdengung membuat kegiatan dua ingsan yang sudah berkeringat itu berhenti.
"Shit!" teriak David mengambil kaosnya dan menutupi tubuh separuh telanjang milik Tasya.
Tasya seolah tertampar dan seketika sadar.
Terima kasih Mery ... sudah menyelamatkanku.
****
TBC.
Cerita David, Joe dan Tasya bisa kalian temui di geogle play store dengan judul Tunangan Lo Istri Gue Karya Cleo Petra.