Happy reading.
****
Alex mondar-mandir di depan kamarnya. Sudah berpuluh-puluh kali dia memanggil nama istrinya dan sudah berpuluh-puluh kali juga dia menggedor-gedor pintu tetapi sang istri tak juga nongol. Hingga maid di sana pada heran sama tingkah majikannya itu.
Sementara di dalam kamar Sandra sedang asyik mendengarkan lagu dari Iphone-nya. Yah walau sebenernya dia mendengar gedoran dan teriakan Alex tetapi dia sengaja menulikan telinga.
Siapa suruh pulang telat. Sebenernya satu jam setelah Sandra sampai rumah otak jernihnya udah kembali dan memaklumi keengganan Alex memakai baju warna pink. Tetapi setelah berjam-jam berlalu dan Alex tak kunjung datang minta maaf Sandra jadi dongkol lagi. Apalagi terlihat tak ada itikad baik sama sekali dari pihak Alex. Jangankan nyusul Sandra yang lagi ngambek, WA, atau telepon aja, enggak bener-bener suami gak peka. Sudah begitu setelah menit-menit berganti jam hingga malam tiba Alex tak kunjung dateng akhirnya emosi tingkat tingginya kembali.
Jadi inilah yang terjadi akhirnya Sandra mengikuti saran Pak Slamet buat mengunci kamar biar Alex gak bisa masuk.
BRUAKKKK!
Sandra seketika bangkit duduk mendengar suara berdebum dari arah pintu.
Dan apa yang dilihatnya bikin Sandra melongo seketika, ternyata pintu kamarnya udah lepas dari engselnya dan kini tergantung agak miring karena didobrak sang suami.
"APA YANG KAU LAKUKAAAAAN?"
"Membuka pintu," jawab Alex santai.
"Tapi .... " Sandra menghentikan kata-katanya saat teringat bahwa dia lagi marah sama Alex.
Sandra lalu memalingkan wajahnya dan mencari posisi yang nyaman seolah-olah dia tak peduli apa yang terjadi, dan langsung pura-pura tidur membelakangi Alex.
Sementara Alex mengangkat alisnya. Ohhhh istrinya masih ngambek rupanya, batin Alex.
Alex langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri biarlah sang istri ngambek dulu Alex sedang mengumpulkan tenaga buat ngerayu Sandra biar dimaafkan.
Blam!
Sandra yang mendengar pintu kamar mandi tertutup makin darah tinggi. Ya Allah suaminya ini emang gak peka atau emang gak peduli sih?
Katanya cinta katanya sayang jangan-jangan itu cuma di bibir aja buktinya sekarang bukannya Alex ngerayu dia eh malah nyuekin. Sebenernya yang lagi marah siapa? Sandra akhirnya hanya bisa memukuli batalnya karena kesal.
Alex tau sang istri belum tidur, dengan sengaja setelah mandi Alex tidak memakai baju tetapi hanya melilitkan handuk di pinggangnya.
Alex langsung masuk ke dalam selimut dan berbaring di sebelah Sandra. Di elus-elusnya perut sang istri yang sudah agak membesar.
"Baby, Sayang, bilangin ke Bunda dong jangan ngambek sama Ayah! Ayah minta maaf gak bisa nurutin maunya Baby. Lagian emang Baby tega ya ngelihat ayah pakai celana kodok dengan kemeja warna pink. Ntar klien ayah pada kabur. Emang Baby mau perusahaan ayah bangkrut."
"Ayok dung Baby maafin Ayah ya!"
Alex masih mengelus-elus perut Sandra bukan hanya itu dia mulai mengendus-endus leher Sandra agar Istri tercintanya itu mau bicara.
Sementara Sandra yang diperlakukan seperti itu merinding juga. Gimana gak Alex kini bukan hanya mengendus lehernya tetapi dengan santainya dia mulai menjilat dan mengecupi punggungnya. Bahkan kadang agak menggigit pelan.
Sandra yang emang lagi hamil dengan hormon tinggi langsung saja pikiran mesum berkeliaran di otaknya. Tahan-tahan kamu lagi ngambek, San, batinnya.
"San, ayo dong maafin aku yaaa jangan ngmbek lagi. Kamu boleh minta apa aja deh janji bakal dituruti tapi jangan yang itu ya?"
Sandra membalikkan tubuhnya menghadap Alex. "Yakin apa pun?"
Alex yang melihat istrinya sudah mau bicara langsung menganggukkan kepalanya.
"Janji bakal dituruti?"
"Janji!"
"Janji gak bakal marah?"
Alex mengernyitkan dahinya. "Emang kamu mau apa? Kamu gak bakal selingkuh kan?"
Plak!
Sandra memukul lengan Alex. "Apa-apaan sih gak masuk akal banget. Emang ada apa cowok yang ngedeketin wanita lagi hamil?"
"He he lupa, Sayang. Emang mau minta apa?"
"Janji dulu gak bakal marah?"
"Iya aku janji?"
"Pinky promise?"
"Ha ... iya deh." Alex mengaitkan jari kelingkingnya dengan Sandra. Ya ampun dia umur berapa sih masih pake pinky promise segala berasa jadi anak SMP lagi deh.
"Alex?" Sandra memeluk Alex dan menciumi dadanya.
Alex yang emang udah on makin tegang aja.
"Apa, Sayang?"
"Aku pengen itu," jawab Sandra malu-malu.
"Pengen apa, Sayang?"Alex sengaja menggoda Sandra.
"Pengen itu ... yang enak-enak?" Sandra mulai mengelus-elus dada Alex.
"Ach ... Sayang kok kamu nakal sih. Pengen yang enak-enak apaan?" Alex sebenernya sudah sangat-sangat tegang tetapi baru kali ini sang istri minta duluan jadi sebisa mungkin dimanfaatkan.
"Ih ... lama!" Tanpa diduga Sandra langsung menindih Alex dan mencium bibirnya ganas.
Astaga kalau istrinya ngidamnya kayak gini gak usah diminta Alex pasti sanggupin tiap hari juga gak papa Alex ikhlas.
Mendapati istrinya yang lagi agresif Alex mengimbanginya dengan segera memereteli pakaian Sandra kurang dari 5 menit.
Kini hanya desahan yang keluar dari mulut keduanya tanpa mempedulikan pintu yang terbuka.
Sandra tidak membiarkan Alex mengambil alih dan dengan segera memasukkan junior Alex yang sudah mengeras dari tadi ke dalam miss v-nya.
"Auch ...." Sandra makin terengah. Apalagi Alex membantunya menggerakkan pinggulnya naik turun makin cepat.
"Aleeexxxxx ... uh ...."
"Och ... yes ... Baby ... semakin cepat Sayang."
Alex menggenggam kedua bukit kembar Sandra dan meremas-remasnya dengan lembut.
Sandra yang mrasakan sensasi double semakin mempercepat gerakannya dan tak lama kemudian ....
"Achh ... Alexx ...." Sandra mengalami orgasme dengan dahsyat.
Mengetahui istrinya sudah mencapai kepuasan Alex ingin mengganti posisi tapi tiba-tiba sang istri mengeluarkan juniornya dari surga hangatnya dan duduk di tepi ranjang.
"Sayang kok jauh sini aku belum puas."
"Kamu gak boleh klimaks."
"What? Sayang jangan bercanda deh sini yuk kita lanjutin aku bakal bikin kamu enakan ayuk!"
Sandra malah menarik selimut dan menutupi tubuh polosnya. "Udah kubilang aku gak mau. Aku tu maunya kita bercinta tapi kamu gak boleh puas."
"Sayang kamu tega banget." Alex menghampiri Sandra dan berusaha menciumnya.
"Awwwww sayang kok aku dicubit?"
"Aku gak mau Alex!"
"Ach ... aku ini suamimu!" Alex mengacak-acak rambutnya frustrasi, kemarahannya udah di ubun-ubun.
"Sayang ...." Alex memandang Sandra tajam. "Please, ya aku udah gak tahan."
Sandra yang mendapat tatapan tajam dari Alex langsung merasa sakit hatinya dan tak terasa air matanya sudah keluar.
"Shit!" Alex makin frustrasi melihat air mata istrinya.
Kontrol Alex kontrol.
Blam!
Alex menutup pintu kamar mandi dengan kencang. Dan langsung mengguyur seluruh tubuhnya dengan air dingin.
Sandra yang mendengar suara pintu ditutup kasar makin menangis kencang.
****
Saat Alex keluar dari kamar mandi dilihat ranjangnya kosong. Ke mana istRinya?
"Sayang?" Tak ada sahutan.
Alex mulai panik. Segera dia mencari di seluruh rumah. Ternyata istrinya malah berada di kamar tamu. Alex juga melihat bahu istrinya yang terguncang tanda istrinya sedang menangis.
"Sayang ... kok nangis?"
"Kamu marah sama aku."
"Aku gak marah Sayang."
"Tapi tadi kamu nutup pintu kenceng banget!"
"Maaf Sayang dah jangan nangis ya ... aku gak marah kok kita tidur yuk?"
Sandra menganggukkan kepalanya dan langsung memeluk Alex.
Alex menggendong tubuh Sandra menuju kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya bersama-sama.
"Bobok ya!" Sandra memeluk Alex erat. Sedang Alex lagi-lagi merasa tersiksa dipeluk seperti itu tetapi tak mendapat penyaluran. Ini rasanya lebih buruk dari dikejar waria.
Sabar, sabar untung lagi hamil kalau gak diperkosa juga nih.
Lagi-lagi Alex cuma bisa menahan saat kaki Sandra menyungsup di antara pahanya dan ia hanya berkata sabar tahan mungkin emang belum rejeki.
****
TBC.