Chereads / cerita konyol nomi / Chapter 2 - Hari Pertama di Sekolah (2)

Chapter 2 - Hari Pertama di Sekolah (2)

Di sekolah gue ketemu teman lama gue, teman gila- gilaan gue, teman konyol-konyolan gue, teman senasib gue. Bisa dibilang 'sahabat karib' gue.

" NOMIII!!! " teriak teman gue.

Teman gue yang satu ini, namanya Peri. Emang teman gue yang satu ini nih, kalo ketemu sukanya teriak mulu. Suaranya bisa kedengaran satu sekolah. Cicak dinding juga bisa pindah rumah karena dengar suaranya.

Cempreng banget.

Tapi dia enggak bisa kalahin suara emak gue. Kalau ada lomba teriak terus gue daftarin Si Peri dan emak gue, gue yakin banget emak gue bakal menangin juara pertama sedangkan Si Peri juara kedua.

Kalau sudah diberteriakin gini nih, gue juga enggak mau kalah. Gue teriak juga ditelinganya

" PERIIIII!!! "

Gue yakin Peri pasti udah budek gue teriakin. Tapi, di luar dugaan gue, Si Peri malah senyum – senyum sendiri mirip orang gila yang biasanya ada di depan rumah gue yang pernah berkenalan sama gue namanya angil.

Nah, di samping Peri ada teman gue lagi, namanya Nipe. Si Nipe ini emang pendiam, manja dan sangat PEMINIM. Dia juga cantik, sampai cicak di dinding enggak jadi pindah rumah gara-gara liat dia. Tapi dia itu alay banget. Kalau ke-alay-annya itu datang, gue biasanya panggil dia " PA " alias 'Peminim Alay'.

" Peri, kelas lo dimana? " gue nanya.

Peri jawab deh " kelas gue di X-2 ".

Gue tanya lagi, tapi kali ini gue tanya Si Nipe.

" Nipe, kalo lo dimana? "

Nipe jawab, " Gue di X-6 ".

Peri tanya gue," Kelas lo dimana? "

Gue jawab," Gue di X-4 ".

Terus kita saling tanya jawab deh sampai kucing bertelur. [emang ada ya kucing bertelur?]

Gue masuk ke kelas gue yang baru. Gue lihat sekeliling. Banyak murid yang gue belum kenal, banyak meja, banyak kursi, papan tulis cuma satu, meja guru cuma satu, cicak di dinding cuma satu, hidung gue cuma satu, mata gue ada dua.

Gue lihat bangku kosong disamping seseorang. Lalu gue duduk di situ. Nah, guru wali kelas kami masuk. Gue harus memberi salam. Gue harus hormat ke guru wali kelas kami yang baru, karena dia yang akan menjadi orang tua ke dua gue. Gue harus sopan agar bisa menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia. Menjaga jiwa Nasionalisme dan Patriotisme.

Setelah itu dia memperkenalkan dirinya. Sekarang gue tau kalau namanya itu Bu Mimi.

Bu Mimi nyuruh kami semua untuk memperkenalkan diri. Satu per satu murid pun memperkenalkan diri.

Tiba giliran gue, gue pun memperkenalkan diri dengan semangat 45.

" Hai, nama gue Nomi. Gue lahir di Mikissir, 32 Nopember xxxx. Gue tinggal di Jalan Kucing Bertelur. Hobby gue minjem PR teman gue ".

Gue selesai deh melakukan tugas mulia gue.

Bu Mimi bilang kami harus saling mengenal satu sama lain. Jadi, kami diberi waktu untuk saling mengenal. Teman sebangku gue tanya nama gue. Gue heran, tadi kan gue udah memperkenalkan diri di depan kelas dengan suara yang nyaring. Kenapa dia masih tanya nama gue? Gue bilang nama gue Nomi, karena nama gue memang Nomi bukan Agnes Monika yang nyanyi lagu 'Cinta ini tak ada logika'.

Dia sudah tanya nama gue, sekarang gue harus tau nama dia, jangan sampai gue panggil dia 'monyet'. Eiittzz. Jangan salah sangka. Gue tanya nama dia bukan karena gue enggak ngeliat dia memperkenalkan diri. Gue nanya dia karena tadi di perkenalin dirinya itu dengan suara yang kecil banget. Saking kecilnya, cicak di dinding juga kagak dengar suara dia. Gue tanya nama dia. Dia bilang nama dia Deva. Ok, sekarang gue tau namanya Deva.

Deva dan Nomi.

Gue enggak mau sombong sih, tapi kenyataan bahwa nama gue lebih keren dari namanya itu sudah jelas banget. Lo juga pasti sudah tau 'Kenyataan' itu.

Guru yang gue enggak kenal pun masuk. Dia nyuruh kita untuk memperkenalkan diri lagi. LAGI!. Gue pun dengan sabar memperkenalkan diri. Jam pelajaran berikutnya pun, kami disuruh memperkenalkan diri. Gue mulai capek, gue marah, gue esmosi, gue kehilangan kesabaran, gue lompat-lompat ala pocong liat kecoa, gue pusing, pusing pala berbi. Kenapa sepanjang hari ini gue hanya memperkenalkan diri? Emang gue harus memperkenalkan diri ke semua guru? Ke teman gue? Ke cicak di dinding? Ke emak gue? Ke anjing kesayangan gue? Gue capek!

Hari pertama di sekolah ku pun berlalu begitu saja.