liburan adalah saat yang di tunggu-tunggu oleh sebagian besar umat manusia. karena pada hari itu mereka sangat senang berkumpul bersama keluarga, beristirahat, merapikan rumah, dan berkunjung ke berbagai tempat wisata. namun tidak semua orang demikian terlebih para manusia yang hanya mampu beristirahat dan merapikan tempat tinggalnya saja saat liburan. yah, jika di pikir orang-orang yang seperti itu mirip dengan diriku seorang anak rantau yang masih ngekost sendiri dengan status jomlo :v. keluarga jauh disana uang tak seberapa jodoh entah dimana itulah yang di alami para manusia dengan status jomlo. aku memang berada pada status itu tapi aku tak seperti itu di sela-sela liburan itulah waktu ku untuk mengembangkan startup kecil ku yaitu berdagang hehe kecil tapi menguntungkan. terkadang aku juga membuat video atau pun mencari kerja sampingan lain untuk menambah penghasilan ku. aku melakukan ini karena aku memiliki sebuah cita-cita yang ingin ku capai dan kalian akan tahu jika aku sudah sukses nanti lihat saja.
dan yah sesampainya aku di apartemenku tak banyak waktu untuk bersantai aku bergegas mandi dan memakan roti yang ku beli di sekitar halte tidak berbeda jauh dengan hari-hari normal ku namun kali ini aku berangkat dari kantor menuju ke rumah hanya berpindah tempat kerja, jika pada hari biasa aku bekerja di kantor jika hari libur artinya aku bekerja di rumah inilah kehidupan yang melelahkan namun aku sangat yakin kalau ada akhir yang menyenangkan juga. entah mengapa hari ini aku sangat malas untuk membuat video mungkin karena aku terlalu sibuk mengambil projek sampingan dari website projek online. hari ini aku mendapat kan projek untuk menuliskan banyak artikel mengenai teknologi. dan juga aku sedang sibuk mengurus pembuatan baju untuk training besok anehnya lagi-lagi aku merasa lelah dan agak pusing tidak biasanya seperti ini, apakah kinerja tubuhku mulai menurun apakah aku yang memang sedang sakit. hah... aku tak peduli tak tik tak tik lantunan keyboard ku saat aku sedang mengetik sepatah-duapatah kata, yang lama kelamaan membentuk sebuah nada dan terdengar seperti syair yang sama ketika aku bermain game di kantor bersama bang anto. namun kali ini berbeda suasana yang hening membuatku semakin heran akupun mencoba untuk keluar dan memastikan apakah ada seorang insan yang sedang melantunkan syair yang indah di dekat sana. tak ku temukan seorangpun namun suara itu seolah memanggilku untuk melangkahkan kaki ke arah atap apartemenku. aku bergegas menuju tangga untuk naik ke atap dan benar saja suaranya semakin indah, sangat jelas terdengar di telingaku. 3 dan 2 anak tangga lagi aku sampai menuju pintu atap yang sudah terbuka. terlihat sesosok manusia yang sedang berdiri di luar sana, sendiri sambil melantunkan syair kearah mentari yang sedang teribit, cahayanya yang terang-benderang hingga hampir menutupi seluruh pandanganku sangkin terangnya sinar itu. dan seperti mimpi pada umumnya aku terjatuh sebelum sampai ke atas :v. dan yah sudah bisa di tebak kelanjutan ceritanya aku terbangun lalu akupun masih terheran-heran.
saat masih setengah sadar aku menuju ke kamar mandi di luar kamarku untuk membasuh wajahku yang baru saja tertidur di depan laptop. setelah membasuh wajah, aku masih penasaran dengan mimpi syair itu. akupun mencoba untuk naik ke atas atap tempat aku mengakhiri mimpi itu. belum sampai aku ke tangga, ibu kost penjaga apartemen memanggilku "pip itu ada tamu dia nunggu di luar" ujar ibu kost ke pada ku. "oh ya bu saya segera ke sana!" seru ku sambil merapikan rambut yang masih berantakan. kira-kira siapakah tamu ini awalnya aku mengira kalau yang datang adalah bang anto karena aku sempat meninggal kan mouse laptopku di kantor dan aku menitipkan pesan padanya untuk di bawakan kemari jika ingat, tapi memang biasanya dia tidak ingat karena kelelahan bermain game. dan ternyata memang benar bang anto lupa untuk membawa mouse ku kemari. tamu yang datang itu adalah santana seorang panitia di tempat ku akan mengajar besok. dia hanya ingin memastikan jam berapa training akan di mulai karena dia akan siapkan tempat di sekolahannya. "jadi gimana mas kira-kira mulai jam berapa?" tanya santana. "mungkin sekitar jam 9 aja san takutnya saya ke tiduran" jawab ku. lalu aku mengajaknya untuk minum kopi dulu di warung depan. yah dari pada kita ke cafe isi demopet akan lebih tenang jika ku ajak dia ngopi di warung yang penting ada kopi dan bisa ngobrol :v.
disana aku berbicara mengenai acara besok, materi apasaja yang akan aku sampaikan, apa saja yang perlu di install di komputer, banyak hal lagi mengenai acara training besok. tak terasa matahari yang tadinya masih belum begitu panas sekarang sudah mulai terasa teriknya yang menyengat. sebelum kami mengakhiri perbincangannya aku bertanya sedikit mengenai masalah ku pada santana. "san menurut mu saya keliatan seperti orang sakit gak?" tanya ku. "wah kenapa mas, kalo saya sih ngeliatnya normal" jawab santana sambil mengcek dengan menatap penampilanku yang menurutku seperti orang yang kurang enak badan. "mungkin cuma perasaan ku aja, soalnya akhir-akhir ini saya sering bermimpi aneh" tambah ku. "ooo... mungkin karena masnya kurang istirahat!" tegasnya lagi sambil menjabat tangan ku. "oke mas saya duluan ya" ucap santana. "oh ya oke, semoga besok trainingnya lancar" balas ku sambil melambakan tangan ke arah santana yang sedang menyalakan motornya.
mungkin benar yang di katakan santana, aku kurang istirahat. dan siang ini aku lebih baik beristirahat sejenak berbaring di atas kasur agar sore dan malam nanti aku bisa lebih fit untuk mengerjakan semua pekerjaan yang melelahkan itu. aku pun mulai beranjak dari warung ke kamarku untuk beristirahat sejenak. sesampainya aku di atas kasur, aku memejamkan mata dan langsung tertidur dengan nyeyak. entah mengapa jika aku memang ingin beristirahat syair itu tidak datang pada ku, namun jika aku sedang beraktivitas justru saat itulah aku mulai mendengarnya. tak terasa matahari yang begitu terik dan panas sekarang sudah mulai mereda karena masuknya waktu sore. saat itu cuacanya sangat cerah langit terasa indah dan aku bersiap untuk melihat baju pesananku di toko sablon. saat di perjalanan dalam bus kota aku melihat keramaian di tengah sana. semua orang berjalan dengan tujuan mereka masing-masing. menjadi seorang penguasa atau pemimpin itu amatlah sulit, karena engkau harus merangkul banyak koloni atau umat manusia yang saling berjalan dan berfikir dengan pikiran mereka masing-masing menjadi satu kekuatan. baik itu dengan cara berperang ataupun dengan cinta damai. aku benci penjajah terlebih para penganut kapitalis mereka ingin berkuasa dengan cara yang buruk. memaksa orang lain mengakui kedaulatan mereka. mereka itu seperti tanaman parasit yang memakan induknya. sangat egois jika ada yang gembira maka harus ada yang sengsara seolah itu menjadi prinsip mereka para parasit berwujud manusia yang memakan sesama manusia itu sendiri. padahal seharusnya antar manusia itu harus saling menguntungkan atau dalam istilah sains di kenal dengan simbiosis mutualisme.
5 dan 6 halte sudah kulalui dan aku turun di halte ke 7. saat aku turun terkadang bahkan sering aku melihat para superhero jalanan mereka yang berjuang demi keluarga mereka, dengan cara berdagang. sebenarnya inilah alasan kenapa aku sering membeli makan di pinggir jalan. jarak dari halte menuju ke tempat sablon lumayan jauh namun itu tidak membuat semangat ku menurun. karena mereka para superhero itu makin membangkitkan semangat juangku. sesampainya di sana aku membayar baju dan langsung bergegas kembali ke apartemen ku karena masih banyak yang harus aku selesaikan. setelah mandi akupun langsung berada diatas kursi dan siap menyelesaikan pekerjaan yang belum terselesaikan tadi pagi. secangkir coklat panas di tambah keripik singkong yang kubeli saat perjalanan pulang menemani malamku sambil mengerjakan projek artikel ini. seketar jam 10 malam mata sudah mulai terasa berat artikelku kebetulan sudah selesai entah mengapa rasa penasaranku masih ada tentang mimpi tadi pagi. akupun mencoba untuk keluar dan naik ke atap, aku simpan pekerjaanku dan ku matikan laptopku. lalu aku bergegas menuju ke atap. sesampainya di atap semua aku teliti, apakah ada jejak yang tertinggal. aku juga sempat terheran-heran mengapa aku mencari jejak mimpi di dunia nyata. tapi semua itu terasa seperti asli.
tak lama akupun mulai tersadar mimpi adalah mimpi dan tak mungkin dapat ku cari di dunia nyata karena berbeda dimensi. ibarat di dunia matematika sudah berbeda variable maka tidak dapat di tambah di kurang di kali maupun di bagi. dengan kata lain hasil pencarian di dunia mimpi tidak akan di temukan di dunia nyata. dan aku mencoba untuk kembali turun. ketika aku melangkahkan kaki untuk kembali ke arah kamarku, entah mengapa rasanya aku ingin memandang rembulan yang tepat berada di belakangku. akhirnya aku mengurungkan niat ku untuk kembali, akupun melihat rembulan itu sejenak sebelum beristirahat. rasanya hati ini terasa tenang, seluruh penat terhilangkan dengan keindahan sang rembulan di malam hari. tidak bisa kubayangkan gelapnya malam tanpa rembulan, tidak bisa kubedakan malam dan siang tanpa mentari, mentari takkan bisa menerangi bumi dimalam hari tanpa rembulan, rembulan yang menutup kelemahan mentari. dan yah itulah kehidupan tak ada mahluk yang sempurna. maka sempurnakanlah dirimu itu dengan mahluk lainnya layaknya matahari dan bulan. tak lama aku melihat sebuah jalan yang membentang ke arah bulan. akupun berjalan kearahnya, tak lama terdengar suara namun bukan sebuah syair. tapi seperti seruan untuk bangkit "pip apip bangun jangan tidur di atap nanti masuk angin ibu kost lagi yang di salahin!" seru ibu kost penjaga apartemen sambil menepuk-nepuk kaki ku. "eh ia bu maaf" jawab ku seperti orang kikuk sambil berjalan turun menuju kamar. tapi asli kali ini aku tidak dengan syair merdu itu lagi apa mungkin mimpi barusan terjadi karena aku memang sudah mengantuk. hah sudah lah ini saatnya untuk tidur, karena besok adalah hari besar. besok aku akan mengajar di SMK 1 semoga saja tidak terlambat.