Ketika Leng Xiaomo menundukkan kepala sembari menempelkan tangan ibunya ke pipi, Gu Liang sedikit membuka mata. Ia melihat gadis bergaun putih selutut di depan ranjang rumah sakit dengan mata sedikit memerah ketika muncul.
Kecelakaan mobil itu memang palsu, tapi merindukannya adalah sebuah kebenaran.
Sekilas, ia seperti melihat dirinya sendiri. Gu Liang merasa seperti bertemu dengan versi dirinya yang lebih kecil, di mana ia sendiri memiliki pengalamannya yang penuh kubangan, selalu berhadapan dengan ujung pisau, dan ketika memiliki gadis kecil ini, ia hanya ingin putrinya menjalani kehidupan yang aman saat itu.
Bisa dianggap putrinya ini sebagai rezeki untuk dirinya sendiri.
Dan sekarang, ia tidak lagi ingin melakukan sesuatu yang besar. Ada baiknya jika ia bisa menjalani hidupnya seperti orang biasa.