Sembari menyelipkan sebatang rokok di antara bibirnya, Leng Yunchen akhirnya mengangguk, "Tentu saja, aku hanya akan di depan pintu."
Kegelisahan di hati Leng Xiaomo pun seketika lenyap.
Sampai, Leng Yunchen benar-benar keluar, menyisakan Leng Xiaomo di ruangan kecil itu sendirian.
Ia mengangkat tangannya untuk mencium aroma darah yang masih melekat di tubuhnya. Seraya mengerutkan kening, ia bergegas masuk ke kamar mandi.
Untungnya, ia juga membawa baju ganti.
Kamar mandi itu juga sangat kecil dan tidak terlalu bersih. Memang, sulit untuk tetap bersih dalam kondisi ini.
Sementara Leng Yunchen merokok di dinding samping pintu,asapnya perlahan menyebar, sembari otaknya terus memikirkan kasus ini yang semakin berduri. Tampak ia mengangkat tangannya untuk menggosok pelipisnya yang sakit.
Dan saat ini.