Beberapa orang di sekitar yang berlalu lalang tampak memerhatikan ketampanan Leng Yunchen, tanpa satu pun dari mereka memerhatikan kantong plastik hitam di tangannya. Mungkin mereka tidak bisa membayangkan bahwa ada secuil kulit tangan di dalam kantong itu.
Sementara di dalam mobil, Leng Xiaomo hanya bersandar di depan jendela sambil menatapnya dalam diam.
Seperti seseorang yang sedang menikmati sebuah karya lukisan.
Dua menit berlalu, tiba-tiba terlihat seorang pria turun dari pinggir jalan, kemudian melangkah ke arah kakaknya.
Tapi Leng Xiaomo tidak tahu apakah kakaknya telah melihat pria itu atau belum.
Hingga membuat alisnya membeku seketika.
Tepat ketika hatinya diselimuti kekhawatiran, ia melihat pria itu berjalan ke sisi kakaknya dan tampak seperti tidak sengaja menabraknya. Kemudian, kantong plastik hitam itu telah beralih tangan tepat di detik berikutnya.