Hanya saja, An Xiaoyang masih tidak memberikan respon apapun.
Seolah menunjukkan jika ia belum juga tersadar.
Tidak ada yang tahu apa yang dipikirkan An Xiaoyang saat ini.
Meski Sang No telah menjelaskan, tetapi ia melihat semua itu dengan mata kepalanya sendiri.
Permasalahan ini tidak sesederhana saat seorang gadis mengungkapkan perasaannya pada kekasihnya, kan?
Apalagi Sang No sangat baik. Sekarang ia memang begitu baik padanya, tapi bagaimana nanti?
Hiruk pikuk dunia universitas saja sudah seperti memasuki masyarakat kecil, apalagi setelahnya? Ketika akhirnya mereka memasuki dunia masyarakat yang nyata, semua orang pasti akan berubah.
Padahal An Xiaoyang telah membuat imajinasi yang begitu naif, berharap suatu hari ia benar-benar bisa mensejajarkan posisinya dengan Sang No, tapi ia lupa bahwa beberapa gadis tentu bisa menandinginya.
Kesenjangan di antara mereka benar-benar terlalu besar.