"Berikan padanya setelah makan. Ini adalah Bubur Abalone yang aku pesan. Karena kamu mencintainya, kamu bisa membawakannya makanan enak untuk memulihkan kesehatan gadis itu."
Kini, Sang No tidak tahu harus berkata apa pada kayak perempuannya, "..."
Ternyata, semua kekhawatirannya berlebihan. Bahkan kakaknya benar-benar seperti seorang ibu. Ketika ibunya meninggal, kakaknya selalu mengurus segala sesuatu tentang dirinya. Sekarang, ia menangani urusan pribadinya dengan sangat hati-hati. Karena kakaknya mencintainya, ia juga mencintai gadis yang disukainya.
Benak Sang No terus meneriakkan kata lebih dari sekadar rasa terima kasih.
"Kakak, terima kasih, terima kasih banyak, juga pada kakak iparku."
"Selalu bersikaplah sopan pada kami."
Setelah selesai makan, Sang Xia membawa anak-anak ke mobil Rong Zhan yang telah menunggu. Kini, mereka hendak pergi menemui gadis itu bersama dengan Sang Nuo.