Kali ini, Sang Xia mencoba yang terbaik untuk menahan amarahnya, kemudian setengah berjongkok untuk mencium dan menenangkan kedua anaknya yang malang. Xiao Meibao memang masih tidak menangis, tetapi matanya terus menatap bocah laki-laki itu, sementara Xiao Ba Wanghua terus mengubur diri ke dalam pelukannya.
Saat melihat anak-anaknya ketakutan, Sang Xia berusaha membujuknya sembari berkata dengan suara keras, "Tenang, Sayang. Jangan takut. Ayah kakak itu telah meninggal lebih awal dari pada Ibunya. Jadi tidak ada yang mengajarinya sopan santun."
"Kamu…!"
Ekspresi wanita itu seketika berubah, tetapi ketika Sang Xia menembakkan pandangan yang tajam dan dingin, ia tampak ketakutan dan tidak lagi melanjutkan teriakannya. Hanya saja, ia masih tetap mempertahankan kesombongannya. Tanpa ragu, ia memimpin putranya untuk langsung merebut kursi anak-anak Sang Xia sembari mendengus marah, "Nak, ayo duduk di sini."