Su Zihe sendiri tidak tahu jika Anthony akan memintanya untuk menandatangani kontrak.
Tapi di lain sisi, entah ini hanya ilusi Sang Xia atau bukan, yang pasti ia selalu merasa bahwa setiap kali Su Zihe melihatnya, tatapan matanya seolah-olah sedang mendambakan sosok bunga..
"Apa yang kamu lakukan? Cepat." Sang Xia tidak ingin banyak membuang waktu.
Dan dengan desakan ini, Su Zihe tidak tahu bagaimana harus berpikir. Segera, ia menundukkan kepalanya, tidak berbicara lagi, dan bergegas pergi untuk berganti pakaian.
Sementara Sang Xia tidak membuntutinya masuk dan hanya menunggunya di teras.
Kemudian tanpa sadar matanya menatap ke dalam rumah. Ia tahu bahwa rumah itu bukan milik Su Zihe, tetapi milik seorang lelaki tua cacat yang membawanya. Kedua orang itu saling menjaga satu dengan yang lainnya di sini.
Saat memikirkannya, matanya tertuju pada sebuah ruangan yang sedikit terbuka.