Sebenarnya masalahnya tidak terlalu besar.
Hanya saja, Rong Zhan sedang dalam suasana hati yang tidak terlalu baik.
Jadi ia menunggu istrinya kembali ke villa dan sama sekali tidak melangkahkan kakinya masuk ke rumah.
Saat ini, ia bersandar di jendela, memegang rokok elektrik di tangannya, dan menunggu dengan sabar.
Dari kejauhan, awalnya ia mendengar tawa sekaligus tangisan bayi. Begitu mendengarnya, telinga Rong Zhan langsung berdiri dan ia bergegas berlari untuk menemui kedua bayi kecilnya dan istrinya.
Namun, suasana hati yang bahagia ini seolah direnggut paksa ketika ia melihat beberapa sosok datang menuju vila, yang membuat langkah kaki Rong Zhan tiba-tiba membeku.
Bahkan jantungnya serasa seperti dipukul keras.
Dua kereta bayi muncul lebih dulu dalam pandangannya. Satu diantaranya didorong oleh istrinya, sementara yang lainnya didorong oleh sosok ramping dan tinggi.