Mereka berjalan di jalan saat senja, seperti kebanyakan kekasih atau pasangan biasa setelah bekerja. Su Li bersandar di pundak Ah Nian dan berkata padanya, "Ah Nian, tanpamu, tidak ada yang bisa berdiri bersamaku saat senja. Tanpa peduli bubur itu hangat atau tidak, aku tetap sangat menyukaimu. Kenapa kau tidak bisa menerimaku?"
Jujur, Ah Nian benar-benar terkejut.
Lalu dia melanjutkan, "Sebenarnya, entah apakah kamu memakai satin atau linen kasar, cerah atau gelap, tapi apakah kamu tahu bahwa itu semua tidak sebaik jika kamu bisa memberiku anggukan?"
Begitu kalimat itu dikatakan, kata-kata itu benar-benar mampu melunakkan hati orang yang mendengarnya.
Seketika itu juga hati Ah Nian tak mampu menahan riak dan debur ombak yang berkecamuk di dalam.
Meskipun dia tahu jika Su Li menyukai dirinya, tapi setiap kali dia mendengar pengakuannya, hatinya terasa rumit dan tidak jelas, namun tetap ada rasa manis di sudut hatinya.