Hidung mancung, bibir tipis merah muda muda, yang selalu menghubungkan satu sisi kejahatan, seperti sebuah senyuman.
Rahangnya yang tajam dan terlihat sombong.
Begitulah dia.
Begitulah penampilannya.
Sang Xia melihatnya seolah-olah dia ingin menggambarkan setiap bagian wajahnya jauh ke dalam hatinya.
Dan saat ini.
Sang Xia memahami.
Di dunia ini, Rong Zhan adalah segalanya bagi dirinya.
Demi keamanan Rong Zhan, dia lebih suka tidak punya apa-apa dan menyerahkan segalanya.
Tapi jika dia tidak ada.
Sang Xia menatapnya dengan mata merah, lalu membungkuk dan dengan lembut menjatuhkan ciuman pada bibir tipisnya.
Dengan suara rendahnya yang serak dia berbisik,
"Rong Zhan, aku mencintaimu."
Sungguh, sangat, mencintainya.
Jadi, bisakah, jika dia tidak meninggalkannya...
Akhirnya, Sang Xia bangkit dari tempat tidur dan pergi.
Setelah malam ini.