Hampir saja menabrak pria yang membeli anggur tadi.
Namun, dia sama sekali tidak memperhatikan dirinya. An Mu menghela napas lega dan dengan cepat ingin melewatinya. Namun tiba-tiba, pria itu mencubit pinggangnya dengan satu tangan dan memegang telepon dengan satu tangan lainnya dan meraung dengan panik, "... Cepat, jika kamu tidak bisa menemukannya, kamu harus mencari wanita itu!"
An Mu langsung berkeringat. Ia buru-buru menyelinap pergi dengan ponsel di sakunya. Untungnya, bos di sini tidak menunda hutangnya dan menelepon dirinya sendiri lebih awal.
Setelah An Mu pergi, dia dengan cepat berjalan ke jalan, mengeluarkan kunci mobil dari sakunya, dan menyalakan lampu mobil dengan Santana yang bobrok.
An Mu masuk ke dalam mobil, tapi saat itu, dia tidak terburu-buru.
Mobil ini dipinjamkan oleh seorang temannya dan sedang menunggu untuk dijual. Belum ada pembeli, jadi sekarang An Mu menyimpannya di sini.