Meski warga tampak berlalu lalang, hanya ada satu orang yang tetap terfokus, seolah takut kehilangan seseorang.
Dan setelah membeli sarapan, Leng Yunchen pun perlahan naik ke atas.
Entahlah, ketika ia bergegas keluar dari kamar pagi tadi, ia sudah menghabiskan banyak rokok di luar. Ia sendiri tidak tahu mengapa dirinya kesal. Yang jelas, ia hanya merasa bahwa situasinya akan memburuk.
Tapi ia tidak punya pilihan. Ia hanya merasa harus melakukan itu.
Jika ia tidak salah menebak, adiknya memang jatuh cinta padanya. Jadi apa lagi yang bisa ia lakukan selain menolak?
Meskipun mereka tidak memiliki hubungan darah, tapi sosok Leng Xiaomo sudah menjadi bagian dari keluarganya sejak masih kecil. Bahkan kedua orang tuanya serta dirinya sudah menganggapnya sebagai milik mereka sendiri. Ia pun juga selalu bersikap seperti seorang kakak, melakukan tugas terbesar untuk selalu melindunginya.