Youyou mencoba mencermati apa yang terjadi semalam.
Meski tidak tahu di mana ia sekarang, tetapi ia bisa mencium aroma angin laut.
Meski ia tidak tahu tempat apa ini, tetapi hanya ada kedamaian di hatinya.
Karena, begitu memalingkan wajahnya ke samping, ia melihat ada seseorang di sisinya.
Orang itu berbaring dengan tenang, kulitnya putih, wajahnya tampak elegan, dan bulu matanya yang panjang memunculkan bayangan berbentuk kipas di bawah cahaya.
Bahkan saat tertidur pun, orang itu mampu membuat siapa pun yang melihatnya merasa tertarik untuk mendekat.
Tapi sekarang.
Saat Youyou menatapnya dengan seksama, mata berairnya yang besar berangsur-angsur berubah memerah. Pada saat yang sama, sudut bibirnya perlahan beriak.
Perlahan-lahan ia bergerak mendekatinya, lebih dekat.
Dan kali ini, napasnya telah jatuh di antara lubang hidungnya.
Sampai akhirnya, ia mendaratkan ciuman di bibir pria itu.