Nan Zhi sudah dua sampai tiga malam berturut-turut tidur dengan tidak nyenyak, sampai akhirnya saat tengah malam tiba, ia pun merasakan di sampingnya seolah ada pemanas yang menghangatkan tubuhnya semalaman.
Ia mengira itu adalah Xiaokai, jadi ia pun memeluknya dengan lebih erat.
Mu Sihan mengulurkan lengan panjangnya dan meletakkan kepala wanita itu di dadanya, kemudian ia menundukkan kepala dan melihat Nan Zhi memeluknya dengan semakin erat.
Rambut Nan Zhi memiliki aroma bunga melati, dan rambutnya bertebaran di ujung hidung Mu Sihan, membuat jakunnya naik turun. Tenggorokannya terasa panas dan tubuhnya terasa gatal.
Ia tidak tahan untuk menggerakkan telapak tangan besarnya masuk ke dalam baju tidur Nan Zhi, dan dari perut kecilnya yang datar pelan-pelan naik.
Tubuh wanita itu terasa pas di dalam telapak tangannya.
Ia pun memainkannya dengan pelan dan ringan.
Melakukan hal ini malah membuatnya semakin menderita.
