Wei Lin melihat seorang lelaki tinggi dan ramping memasuki apotek 24 jam.
Tidak lama setelah itu, dia kembali ke mobil lagi.
"Tuan Mu, apakah kita akan pulang ke rumah?"
Mata gelap nan pekat Mu Sihan menatap Wei Lin, dan bertanya dengan penuh pertimbangan, "apakah kamu akan meninggalkan bekas di tubuh wanita yang sudah tidur denganmu?"
Bosnya malam menanyakan hal seperti ini di tengah malam.
Wei Lin pun terbatuk dengan canggung dan berkata dengan sedikit malu, "Tuan Mu, sejujurnya, aku masih belum punya kekasih."
"Kalau memang aku menyukai wanita itu, aku pasti akan meninggalkan jejak cinta di tubuhnya."
Mata hitam Mu Sihan tampak menyipit, cahaya yang menyinari wajahnya dari jendela mobil membuatnya sulit untuk berdebat.
Jika Mu Sihan tidak salah ingat, tubuh wanita itu masih seputih batu giok dan seperti satin terbaik yang halus dan mulus sebelum ia cium dengan ganas, serta tak memiliki tanda-tanda jejak cinta.