Semakin Nan Zhi berjuang, semakin erat Mu Sihan menekannya.
Bajunya yang kasar menggosok kulit halus di tubuh Nan Zhi, dan dadanya seperti batu besar yang membuat Nan Zhi terengah-engah.
Mu Sihan menciumnya dengan ganas menggunakan lidah yang panas. Ia terus berusaha untuk membuat wanita itu membuka mulutnya dengan terus menggerakkan lidahnya.
Karena dipaksa dan merasa kekurangan oksigen, Nan Zhi pun menjadi semakin pusing dan tidak bertenaga.
Ia benar-benar merasa tidak nyaman dan seakan mau mati.
Ia tidak tahu apa yang sudah diperbuatnya pada pria yang sombong yang tidak masuk akal ini.
Bau tembakau dan alkohol di tubuh pria itu begitu terasa ketika ia mencium bibir Nan Zhi, namun hal itu malah membuat Mu Sihan seolah terbakar seperti nyala api.
Mu Sihan tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya, padahal Nan Zhi jelas-jelas sudah disentuh oleh pria lain. Mengapa dia tidak merasa kotor? Sebaliknya, dia pikir wanita itu semanis ceri.
