Setelah mendengar hinaan Mu Sihan, ingin rasanya Nan Zhi menendang dia keluar.
Tapi tentu saja, itu hanya dalam pikirannya.
Nan Zhi sangat tahu kemampuannya, dia sama sekali bukan lawan pria itu.
"Mu Sihan, gubuk kecil ku tentu saja tidak cocok dengan kedatangan tuan besar sepertimu. Jadi silakan cepatlah makan, lalu pulanglah ke villa besarmu sana!"
Mu Sihan berjalan ke depan Nan Zhi. Satu tangannya menahan rahang kecil wanita di depannya itu. Matanya menyipit dan tampak berbahaya, "Dasar perempuan. Kalau kamu berani membuatku marah lagi, aku akan menghancurkanmu."
Nan Zhi membuka mulutnya. Tetapi dia belum sempat bicara, Mu Sihan berkata, "Gunakan 'bagian bawah'mu."
Muka Nan Zhi langsung memerah. Dia seketika mendorong Mu Sihan. Tanpa mengatakan apa-apa, dia langsung lari masuk ke dalam kamar dan menguncinya.
Dia berjongkok, bersandar di pintu. Rahangnya yang dicekik masih terasa sakit.