Melihat dari kaca spion mobil bahwa Nan Yao saking marahnya sampai melompat, Nan Zhi tidak dapat menahan tawanya.
Rahangnya yang tirus, wajah yang kecil dan cantik, mata murni dan polos itu pada saat tersenyum tampak begitu menawan.
Pada saat dia melihat pipi Nan Zhi yang merah dan bengkak, tatapan Mu Sihan tiba-tiba menjadi dalam dan dingin. Dia pun membanting setir dan menginjak rem, dan mobil sport itu tiba-tiba berhenti.
Nan Zhi tidak ada persiapan, badannya langsung maju ke depan. Kepalanya hampir saja kena jendela mobil saat sebuah tangan besar menangkap pundak kecilnya.
Bertatapan dengan mata yang hitam yang dalam, bibir Nan Zhi menjadi tegang.
Tadi dia hanya memperhatikan Nan Yao, dan melupakan monster yang berada di mobil.
Melihat wajah tampannya yang suram, garis rahang yang tegas, dan tatapan dalam yang dingin, seluruh rambut Nan Zhi mulai berdiri lagi.
