Pada kehidupan masa lalu, dia dibutakan oleh perasaan seperti ini sepanjang hidupnya dan menderita seumur hidup.
Tetapi Tuhan memiliki mata dan membuatnya bereinkarnasi satu kehidupan lagi sehingga dia baru menemukan bahwa ternyata Li Haoran sama sekali bukanlah orang tua kandungnya.
Tidak tahu mengapa begitu tahu bahwa ternyata tidak adalah hubungan darah di antara mereka, rasa sakit karena disakiti oleh saudara kerabat sendiri itu juga tidak ada lagi.
Manusia memang seperti itu. Sebagian rasa sakit dan menderita itu berasal dari prasangka yang berasal dari diri sendiri.
Sekarang, saat ini, Li Beinian malah dapat merasakan dengan jelas bahwa tindakannya yang menjaga jarak sedang menyakiti Nico.
Rasa bersalah ini sangat kuat sekali dan sulit untuk mengabaikannya.
Li Beinian menatap Nico dan berlanjut berkata, "Kemudian aku pergi meninggalkan keluarga itu. Selain kakek, orang-orang dari Keluarga Li tidak memiliki hubungan apapun denganku."