Masih kurang sebuah peluang.
Masih kurang sebuah peluang untuk mengambil suatu kejadian sebagai meledakkan masalah ini dan juga menarik Lin Ya ke bawah dalam satu gerakan.
Setelah mendengar Mu Xichen berkata seperti itu, Li Beinian mengangguk-angguk kepalanya dan dalam hatinya malah memiliki sebuah pemikiran yang lain.
Takutnya Lin Ya bukan hanya melakukannya demi uang.
Orang seperti ini menikmati kesenangan mengambil kendali kekuasaan dan mengendalikan orang lain, dengan demikian ia akan mendapatkan kesenangan untuk mendominasi segalanya.
Sama seperti orang yang merebut takhta pada zaman dahulu, mereka mengibarkan bendera perang dan mengatakan bahwa hal ini dilakukan demi negara dan rakyat, tetapi sebenarnya juga hanya demi kekuasaan dan kekuatan mereka. Demi tidak berada dibawah orang lain sehingga mereka baru menginginkan kekuasaan yang dapat mengendalikan semuanya.
Orang ini bukan saja sangat cerdas tapi juga sangat licik dan gelap.
