Aku bertukar pandang dengan Zhang Dequan. Aku tersenyum canggung sambil memasukkan kembali handphoneku ke dalam kantong celana.
Saat Zhang Dequan tersadar dengan apa yang baru saja aku lakukan, seketika raut wajahnya berubah menjadi sangat marah. Tanpa mengatakan apapun dia langsung berjalan dengan cepat ke arahku.
"Nona, nona harus pergi sekarang!" kata Heidian dengan panik.
Setelah mendengar itu aku langsung berbalik badan dan berlari seperti orang gila, tepat di belakangku ada Zhang Dequan yang sedang mengejarku.
Aku menuruni tangga dengan terengah-engah. Aku sama sekali tidak memiliki waktu untuk berpikir. Aku hanya mendengar suara langkah kaki dari belakang tubuhku yang semakin lama semakin dekat ke arahku. Aku menjadi semakin panik dan seluruh bulu kudukku berdiri.