Aku menghela nafas lega kemudian melihat Yang Qin. Dia sedang duduk di lantai dan melihatku dengan tatapan kagum
Saat kami bertatap mata, Yang Qin bertepuk tangan kemudian dengan puas berkata, "Wow, istriku sangat hebat. Sepertinya kelak aku tidak bisa sembarangan menindasmu."
"Dia bisa memukulku tapi aku tidak akan membiarkannya memukulmu." kataku dengan berapi-api.
Yang Qin tertawa kecil dan berkata, "Memukulmu juga tidak boleh."
"Tentu saja, tapi dia memasukkan sesuatu ke dalam air minumku jika tidak dia tidak akan bisa menangkapku seperti ini…"
"Istriku, ini bukan saatnya untuk berbangga diri." kata Yang Qin sambil menunjuk ke arah Tan Yang yang masih terbaring di lantai.
Dia sedang berusaha untuk bangkit berdiri.
Aku kembali menginjak lukanya dan akhirnya dia pingsan.
Setelah membuatnya pingsan, aku terjatuh di lantai. Karena perasaanku yang meledak untuk sesaat aku tidak mempedulikan luka di kakiku.