Tang Guren tersenyum ke arahku namun aku menunjuk ke arah pintu perpustakaan lalu berkata, "Aku masih ada urusan. Aku pergi dulu ya."
Dia terlihat sedikit tertegun, setelah itu dia tersenyum canggung dan berkata, "Iya."
Aku bergegas pergi ke arah pintu perpustakaan lalu Tang Guran mengejarku dan mengomel, "Ini kesempatan bagus kenapa kakak malah pergi? Bagaimana denganku?"
Setelah keluar dari perpustakaan, aku langsung pergi ke kamar mandi yang ada di ujung koridor.
Setelah masuk ke sana dan memastikan tidak ada orang di sana aku berbalik badan dan melihat ke arah Tang Guran.
Tang Guran terlihat kesal dan tidak senang karena apa yang baru saja terjadi.
"Kakak bilang ada urusan karena perlu ke kamar mandi?"
"Tentu saja bukan, tenangkan dirimu dulu."
"Sebenarnya kakak kapan akan membantuku? Jika kakak tidak mau membantuku lupakan saja. Aku bisa mencari bantuan orang lain." kata Tang Guran dengan sedikit kasar.