Aku berpikir sejenak lalu berkata, "Karena kondisi ekonomi keluarganya tidak baik, dia ingin kuliah tapi tidak memiliki uang."
"Lalu?"
"Ada lagi?"
Yang Qin kemudian berkata dengan arogan, "Kamu memintaku membantunya lalu aku harus langsung membantunya?"
"..."
Yang Qin benar-benar…
Aku menarik nafas panjang lalu berusaha untuk tetap tersenyum. Aku menggoyang-goyangkan tangannya lalu berkata, "Bantulah dia, kamu kan suka membantu orang lain."
"Kamu masih menggunakan mulutmu untuk bicara?"
"Lalu kamu ingin bagaimana?" tanyaku kepada Yang Qin.
Yang Qi tiba-tiba tersenyum nakal lalu berkata, "Kamu tahu maksudku."
Dia ingin aku menciumnya?
Dasar Yang Qin!
Tapi dia adalah suamiku. Dia tampan dan baik, sebenarnya tidak ada alasan bagiku untuk tidak mengabulkan itu. Kemudian aku mencium Yang Qin.