Dia menendang perutku dan karena tenaganya yang sangat kuat seketika aku terlempar jauh.
Aku tidak bisa menjaga keseimbanganku sehingga tubuhku menabrak beberapa orang di sana dan terjatuh.
Aku menahan rasa sakit dan bangkit berdiri, untung saja aku masih memegang ujung tali merah yang aku lilitkan di leher Mo Xuan. Saat aku melihat Mo Xuan akan berjalan menghampiri mobil yang menabrak pohon itu, aku menarik tali merah dengan sekuat tenaga. Seketika aku dapat melihat dia kesulitan untuk berjalan.
Setelah dia bisa berjalan dengan tegak lagi, dia kembali berteriak, "Perempuan sialan!" kemudian tiba-tiba dia berlari ke arahku dengan sangat cepat hingga aku bahkan tidak dapat melihat bayangannya dengan jelas.
Aku berusaha tetap tenang lalu mengeluarkan pasak kayu pohon persik dari dalam tas lalu aku mengusapkan jariku yang berdarah ke atas pisau kayu pohon persik itu lalu memegangnya dengan erat berusaha menggunakannya untuk menusuk Mo Xuan.