Sepanjang sisa perjalanan aku diam membisu. Aku tidak habis pikir mengapa Yang Qin mengadakan acara lelang di auditorium sekolahku?
Lalu dengan kecepatan yang dia miliki kenapa dia tidak bisa pergi walau hanya 1 menit saja?
Aku rasa dia hanya tidak mau menjemputku sehingga membuat alasan.
Baginya acara lelang amal itu lebih penting daripada diriku...
Aku tidak berkata apapun begitu pula dengan Shang Liqi, dia begitu fokus menyetir mobil. Lalu saat pukul 1 lebih 50 menit kami masuk ke daerah perkotaan, tanpa mempedulikan rambu lalu lintas dia menyetir dengan sangat cepat untuk dapat tiba di sekolah sebelum pukul 2 siang.
Kemudian Shang Liqi menghentikan mobilnya di depan pintu gerbang sekolah. Dia benar-benar menyetir seperti orang gila tanpa mempedulikan aku yang duduk di sebelahnya. Sepanjang perjalanan aku merasa sangat mual, isi perutku terkocok dengan kecepatan tinggi.