Ji Sixi memasukkan ponselnya ke dalam kantong lalu perlahan dia berjalan ke arah tangga, koridor begitu gelap hanya diterangi oleh lampu yang remang-remang. Di dalam villa begitu sunyi hingga aku bisa mendengar suara degup jantungku sendiri.
Aku terus berjalan ke arah koridor dan semakin lama semakin gelap hingga aku tidak dapat melihat tanganku sendiri.
Aku kaget mendengar suara yang tiba-tiba muncul, jantungku seolah akan meloncat keluar dari rongga dadaku.
Suara barusan seperti suara tuas saklar yang ditarik, karena vila sangat sunyi sehingga semua suara sekecil apapun dapat terdengar begitu jelas.
Aku berusaha menenangkan diriku kemudian aku merogohkan tanganku ke dalam kantong dan mengeluarkan ponselku lalu menyalakan cahaya senternya. Satu tanganku memegang ponsel dan tangan lainnya memegang tongkat pemukul bola sambil terus berjalan ke arah tangga.