"Jika begitu, berpalinglah ke sana." kata kak Yang Qin kepada Heidian.
Heidian awalnya tertegun mendengar itu kemudian dia menurut dan menolehkan kepalanya.
Aku tidak paham kenapa kak Yang Qin menyuruh Heidian menolehkan kepalanya, saat aku baru akan menanyakannya, tiba-tiba kak Yang Qin menciumku.
Kak Yang Qin tidak memberiku kesempatan untuk menghindar, kemudian perlahan tubuh kak Yang Qin bergerak ke arahku hingga aku terbaring di atas sofa dan kak Yang Qin berada di atas tubuhku.
Saat itu aku mendengar suara Heidian, "Astaga, malu, malu!"
Kak Yang Qin dengan suara dingin berkata, "Heidian, pergi dari sini."
"Baiklah."
...
Aku teringat membuat kak Yang Qin marah kemarin malam aku memutuskan untuk tidak melawan, seluruh tubuh dan perasaanku seolah menyambut kak Yang Qin. Kak Yang Qin hanya menciumku tanpa melakukan hal lainnya.