Aku menjadi resah. Aku mengeluarkan buku catatan dari laci meja kantor, setelah itu aku kembali mencocokan catatanku dengan mereka 1 per 1. Aku mengurutkan siapa yang akan dibantu terlebih dahulu berdasarkan sisa waktu yang mereka miliki.
Setelah membuat urutan untuk membantu mereka mewujudkan harapan, perasaanku menjadi lebih tenang.
Setelah melakukan itu semua Shang Liqi kembali.
Dia melepaskan jimat yang ada di pintu agar kak Yang Qin dapat masuk.
Para hantu dengan spontan kembali berkerumun di pojok ruangan.
Setelah kak Yang Qin masuk, Shang Liqi memasang kembali jimat itu. Kemudian dia bergegas pergi ke dapur dan membuka pintunya, seketika tercium aroma sedap.
"Kamu tidak apa-apa?"
Ouyang sedang memegang panci, ia tersenyum dan menjawab, "Hm, aku tidak apa-apa." mata Ouyang terlihat berbinar-binar kemudian tersenyum ke arah Shang Liqi berusaha menggodanya dan berkata, " Sepertinya kamu mengkhawatirkan aku?"