Aku tersenyum canggung ke arahnya, tapi Su Xingyang malah memalingkan pandangannya dariku dan mengeluarkan pasak kayu pohon persik yang aku berikan kepadanya, "Ini aku kembalikan."
"Aku memberikan itu agar kamu dapat melindungi dirimu."
"Tidak perlu."
"..."
Aku mengambil pasak kayu pohon persik itu dan bertanya dengan ragu-ragu, "Saat kekasihmu meninggal apa kamu ada di dekatnya?"
"Iya."
"Apa kamu bisa menceritakan kepadaku keadaannya saat itu?"
Wajah Su Xingyan terlihat muram. Ia terdiam dan aku tidak bertanya lebih lanjut. Setelah beberapa saat baru ia menjawab pertanyaanku.