Aku tertegun melihat senyum di wajah kak Yang Qin, seolah dia memiliki maksud tersembunyi. Kak Yang Qin bergerak mendekat ke arahku,
Tanpa sadar aku bergerak ke belakang. Kemudian kedua tangan kak Yang Qin menekan pundakku dengan lembut dan mendorongku hingga akhirnya aku berbaring di atas kasurku dan punggungku menindih senter yang tadi aku gunakan.
Kak Yang Qin perlahan bergerak maju ke arahku, aku mengira dia akan menindih tubuhku sehingga dengan cepat aku berkata, "Tunggu dulu."
Kak Yang Qin bingung mendengar perkataanku.
Aku cepat-cepat memindahkan senter dari balik punggungku lalu bergumam, "Itu... sekarang… sudah bisa."
Kak Yang Qin tersenyum kecil dan wajahnya terlihat begitu tampan.
"Apanya yang boleh?"