Chereads / Enam Suami Tampan / Chapter 14 - Tinggi Badannya 164, Kekuatan Aura 2.8

Chapter 14 - Tinggi Badannya 164, Kekuatan Aura 2.8

Tinggi badannya seratus enam puluh empat sentimeter dengan kekuatan aura dua titik delapan. Dong Huiying melirik Liang bersaudara lagi. Saat ini kondisi mereka berdua sangat menyedihkan, "Nyonya Zhou, aku adalah penyebab semua ini. Kau bisa berurusan denganku, tapi keluarga Liang tak bersalah."

"Hah, tidak bersalah? Dong Dabao, aku sama sekali tak tahu kalau kau ternyata menutupi kesalahan keluarga Liang. Kau lihat, baru saja Liang Yuening sudah bersikap tidak sopan. Petarungku bisa mengurusnya untukmu, Sang Istri keluarga Liang!" Tegas Zhou Dachun sambil menatap santai kepada Dong Huiying.

"Lagi pula, kenapa kau hanya peduli kepada orang lumpuh ini? Baiklah, aku terlalu banyak bicara. Aku juga tak perlu berterima kasih. Kau harus membayar dengan dua koin tembaga lebih dulu, atau kau harus menjaminkan semua suamimu hari ini!" Tambah Zhou Dachun.

Orang ini benar-benar tak tahu malu. Apakah maksudnya, anak buah Nyonya Zhou telah memukul Liang Yuening, sehingga tak perlu berterima kasih kepadanya? Apa maksudnya sudah membuat keributan? Apakah ada yang tidak beres dengan otaknya?

"Dong Dabao!" Panggil Liang Yuening saat menatap keranjang yang dikeluarkan Zhou Dachun.

Dong Huiying seketika berdiri karena terkejut dan menoleh kepada Liang Yuening. Ia melihat Lao Wu akan diperlakukan secara tidak manusiawi membuatnya sangat marah. 

"Zhou Dachun, apa maksudmu? Mengapa kau mengeluarkan keranjang lagi?" Ujar Dong Huiying.

"Umm …" Zhou Dachun merasa malu. "Hal ini, aku jamin lain kali tak akan terjadi lagi."

"Heh!" Dong Huiying terkejut. 

Lain kali tak akan terjadi lagi? Aneh jika harus mempercayainya, pikir Dong Huiying.

Di saat yang sama, Liang Yixuan bergerak pelan-pelan menghampiri mereka. Di tangannya membawa bungkusan yang telah terisi setengahnya saja. 

Saat Liang Yuening melihat bungkusan di tangan Liang Yixuan, ia terkejut dan berteriak, "Jangan!" Yuening ingin mencegah adiknya, tapi sayang, sudah terlambat.

"Nyonya Zhou, kau tahu kondisi keluarga Liang. Kau tak bisa mengambil uang lebih banyak dari kami lagi. Uang yang ada di bungkusan ini berjumlah seratus dua puluh empat wen, dan merupakan seluruh tabungan keluarga Liang. Bisakah kau memberi kelonggaran waktu lagi?" Tegas Liang Yuening.

Zhou Dachun melirik Liang Yixuan dengan pandangan menghina. Hatinya tak terlalu puas. Namun, jika ia melihat penampilan Liang bersaudara, ada sesuatu yang diperhitungkannya. Meskipun penampilan fisiknya bagus, tapi postur tubuh mereka terlalu tinggi, tidak seperti pria pada umumnya. Walau mereka dijual ke Menara Tianqing, ia khawatir mereka bahkan tak mampu menghasilkan uang.

"Boleh," Zhou Dachun mengerutkan kening dan mengambil bungkusan itu. Kemudian menimbangnya dua kali. Tapi ada yang membuatnya tertarik pada pria pincang ini. Tangannya segera mengarah ke leher Liang Yixuan. 

"Aku, Zhou Dachun, juga seorang yang murah hati. Hari ini, aku berniat menjual dirimu, tapi kulihat liontinmu sangat bagus, mengapa kau tidak membiarkan aku untuk bermain denganmu selama dua hari?" Sepertinya Zhou Dachun ingin memberikan penawaran yang lain. Penawarannya lebih buruk ketimbang membayar hutang yang ditagihnya. 

Zhou Dachun menatap lionting Liang Yixuan dan menarik perhiasan itu dengan kuat. Liontin itu kini berada di tangan Zhou Dachun Kalung itu adalah liontin batu berwarna hitam. Batunya terlihat tidak berharga, tapi sangat halus dan terlihat bagus.

Bibir tipis Liang Yixuan bergetar ketakutan. Liang Yuening tak bisa mengendalikan kemarahannya, "Zhou Dachun, kau hanya perlu mengambil uangnya, mengapa kau juga mengambil liontin dari Lao Liu? Tapi …" 

Wajar bila Liang Yuening marah, benda Itu adalah peninggalan almarhum ayah keluarga Liang dan selalu menjadi benda kesayangan Liang Yixuan. Saat ia masih kecil, Kakak Ketiganya selalu membuat keributan padanya. Kakaknya ini suka merampas dan bermain-main dengan liontin milik Liang Yixuan. 

Sejak kecil, sikap Liang Yixuan sangat tenang dan halus, bertolak belakang dengan kakak ketiganya yang seperti serigala liar. Benda itu adalah satu-satunya peninggalan ayahnya kepada Liang Yixuan. Bagaimana bisa Zhou Dachun menjadi tidak tahu malu seperti ini?

"Kakak Kelima …" Yixuan memandang Liang Yuening mencoba untuk menahannya agar tidak melawan. "Lebih baik kau diam."

Bagi orang seperti Liang Yuening, tentu dirinya tidak bisa menahan kesabaran di situasi seperti ini. Tapi, dirinya yang sudah tidak berdaya itu hanya bisa mengepalkan tangannya. 

Akhirnya ia bersumpah dan menatap Dong Huiying dengan tatapan dendam. Dia merasa semua hal ini disebabkan oleh Dong Dabao. Sejak pernikahan dengan Dong Dabao, Liang Yuening sudah terkejut dengan kelakuannya. 

Seingatnya, keluarga Liang selalu berbuat baik selama beberapa generasi. Sebaliknya, takdir yang pahit harus mempertemukan mereka kepada Dong Dabao.

Dong Huiying merasa canggung akibat Liang Yuening yang sedang memelototinya.

"Tiga hari!" Ujar Zhou Dachun.

Pemimpin petarung wanita itu berseru, "Aku beri batas waktu tiga hari. Dong Dabao, setelah tiga hari kau harus membayarnya! Aku, Zhou Dachun, karena hari ini suasana hatiku sedang baik, silakan kau mempertimbangkannya sendiri. Tapi kau harus hati-hati mempertimbangkannya!"

Kemudian, ia melambaikan tangannya kepada anak buahnya, "Kita pergi dari sini!"