Yan Siyi takut dirinya tidak dapat menahan tangisnya di malam hari. Jadi, dia tidak berani membiarkan kakaknya menemaninya. Dia tidak ingin kakaknya ikut merasa sedih. Lebih baik aku merasakan sakit ini sendirian, pikirnya.
Yan Siyi mengeluarkan ponselnya yang telah mati sepanjang hari dan mengisi daya.
'Yiyi, jangan matikan ponselmu…'
'Ingatlah untuk mengisi baterai ketika kamu sampai di rumah…'
Yan Siyi tidak berjanji pada Shao Gubei untuk tidak mematikan ponselnya, tapi dia berjanji padanya untuk mengisi baterainya. Jadi, dia hanya mengisi daya baterai tanpa menyalakannya.
Waktu seolah membeku pada pukul 1 malam. Mata Yan Siyi yang berkabut terbuka, dia menatap kosong ke langit-langit kamarnya. Malam ini, dia tidak bisa tidur lagi. Dia memiringkan kepalanya dan melirik lampu yang berkedip di atas meja. Baterai ponselnya ternyata telah terisi penuh.