"Yiyi, tahukah kamu ini siang hari?" Shao Gubei berbisik lembut di antara telinga Yan Siyi dan menggodanya. Telapak tangannya yang panas sudah sejak tadi membelai-belai tubuh kecil yang lembut itu.
Saat ditanya oleh Shao Gubei, wajah kecil Yan Siyi yang mabuk dan memerah seketika tampak akan terbakar. Pertanyaan yang keluar dari mulut pria itu terasa sangat memalukan. Namun, dia tidak mau menyerah. Dia mengulurkan tangan dan memeluk pinggang Shao Gubei yang kokoh dengan erat, mata jernihnya bertemu dengan matanya yang memesona itu, dia tersenyum ringan.
"Sama saja…" ujar Yan Siyi. Dia tidak sabar menunggu hingga malam hari. Jadi, ini siang hari terakhir mereka, dia tidak ingin menyia-nyiakannya. Ia ingin mereka saling bertaut dengan erat untuk terakhir kalinya.