Pezina? Pezina apanya? Yan Siyi tidak berani mengakui bahwa dia sengaja menggoda Shao Gubei. Jika sampai ketahuan bahwa dia mempermainkan seorang CEO, dia mungkin akan dicekik sampai mati di apotek besok. Memikirkannya saja, dia merasa takut.
"Yan Siyi..." Shao Gubei di seberang memanggil gadis kecil itu dengan gigi terkatup. Dia masih menarik napas dalam-dalam, seolah menekan amarah yang akan meledak di dalam hatinya.
"Ehm?" jawab Yan Siyi.
"Katakan, siapa pria itu?!" Shao Gubei menggertakkan giginya lagi dan bertanya dengan dingin.
"Kamu… Apa yang akan kamu lakukan?" Yan Siyi yang berada didalam selimut gemetar. Kenapa rasanya begitu mengerikan… Gumamnya dalam hati.
"Tidak melakukan apa-apa, aku hanya bertanya..." Shao Gubei tersenyum dingin dan bertanya dengan ringan.