"Benarkah? Siyi, terima kasih…" Cheng Xinxue berterima kasih dengan gembira.
"Tidak masalah..." Yan Siyi tersenyum ringan dan menggelengkan kepalanya.
Kening Shao Gubei sedikit mengernyit, mata hitamnya yang menatap Yan Siyi menjadi sedikit lebih dalam. Sorot matanya yang rumit mengungkapkan makna mendalam yang tidak bisa dipahami. Setelah beberapa saat, dia berkata dengan lesu, "Baiklah kalau begitu…"
"Kami masih ada urusan, jadi kami pergi dulu. Kamu istirahatlah dengan baik," ujar Shao Gubei. Dia tidak lagi melirik Cheng Xinxue di ranjang, dia lalu menarik Yan Siyi di sisi yang berlawanan dan keluar dari kamar rawat inap itu.
"Gubei..." Tangisan enggan Cheng Xinxue datang dari kamar, tetapi Shao Gubei tampaknya tidak mendengarnya. Pria itu tidak berniat untuk berhenti sama sekali.
"Tuan Shao..." kata Yan Siyi yang sedikit terengah-engah. Pergi, ya pergi saja, tapi tidak bisakah kecepatannya sedikit lebih lambat? Gumamnya dalam hati.