"Ini..."
Yan Siyi menggigit bibir bawahnya sambil memikirkannya. Dia lalu membuka bibirnya dan hendak mengatakan sesuatu, tetapi langsung disela oleh pria di sampingnya.
"Lupakan! Aku juga tidak tertarik untuk mengetahuinya!" ujar Shao Gubei, memotong apa yang akan Yan Siyi katakan selanjutnya. Kedua orang itu sudah berciuman, dia tidak percaya jika mereka tidak memiliki hubungan lain. Terlebih lagi, ini adalah urusan pribadi gadis itu, dia tidak punya hak untuk campur tangan. Itu tertulis dalam perjanjian.
Ekspresi kesedihan melintas di pupil jernih Yan Siyi. Dia merasakan sedikit kesedihan di hatinya.
"Ikutlah denganku untuk makan malam dulu," perintah Shao Gubei sambil meliriknya dengan ringan.
Yan Siyi menggelengkan kepala dan menjawab, "Aku harus pulang, kakakku akan mengkhawatirkanku."